KUDUS — Perajin batik di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membuat inovasi baru berupa mukena dan sajadah batik. Hal itu bertujuan untuk mengenalkan dan melestarikan batik Kudus serta memperkaya motif mukena dan sajadah.
Pembatik Muria Batik Kudus, Yuli Astuti, Jumat (6/8/2012), mengatakan, para pembatik mengembangkan dua jenis mukena batik. Ada mukena yang atasan dan bawahan di batik dan ada pula mukena yang atasannya bordir dan bawahan berupa kain batik.
Pengerjaannya menggunakan teknik batik tulis. Motifnya beragam, mulai dari motif kaligrafi, menara Kudus, dan parijoto atau buah khas Pegunungan Muria Kudus.
“Harganya mulai dari Rp 200.000-Rp 850.000 per setel. Lantaran baru diperkenalkan, kami baru memproduksi sebanyak 25 mukena yang dipesan dari Jakarta, Lampung, dan Kudus sekitarnya,” kata Yuli.
Baca Juga :
Strategi Muria Batik Memasarkan Produk Lokal dalam Persaingan Global
Koleksi Sajadah Batik di Muria Batik Kudus
Adapun sajadah, kata Yuli, telah diproduksi para pembatik sejak setahun lalu. Tekniknya bisa batik cap atau tulis dengan motif masjid, menara Kudus, dan kaligrafi.
Peminatnya cukup banyak, terutama dari Jakarta dan Lampung. Pada tahun lalu, sajadah seharga Rp 100.000-Rp 350.000 itu terjual 2.000 potong.
“Pada tahun ini setidaknya hingga menjelang Ramadhan sudah terjual 1.500 potong. Saat ini, kami sedang memenuhi permintaan pembeli dari Jakarta sebanyak 600-1.000 potong,” kata Yuli.
Salah seorang pembeli asal Kudus, Sarofah (31), mengaku tertarik membeli mukena batik karena termasuk inovasi baru. Selama ini, mukena yang dijual di pasaran hiasannya memakai bordir.
“Saya membeli mukena batik untuk suvenir tamu dari Jakarta. Kebetulan momennya tepat, saat Ramadhan,” kata Sarofah.
Sumber : http://regional.kompas.com/read/2012/08/06/14535918/Perajin.Buat.Mukena.dan.Sajadah.Batik